SIKLUS HIDROLOGI, ISU-ISU DALAM HIDROLOGI dan WATER BUDGET(NERACA AIR)
Makalah mata kuliah hidrologi
SIKLUS HIDROLOGI, ISU-ISU DALAM HIDROLOGI
dan WATER BUDGET(NERACA AIR)
Oleh :
SHAFWANDI
NIM : 0805106010050
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2010
A. SIKLUS HIDROLOGI
Jumlah air di permukaan bumi relatif tetap, hal ini dikarenakan air senantiasa bergerak dalam suatu lingkungan peredaran yang dinamakan siklus (daur). Siklus hidrologi adalah suatu proses peredaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus menerus.
Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Gambar 1. Siklus Hidrologi
Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
1. Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
2. Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3. Air Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk, rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk sungai dan berakhir ke laut. Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam komponen-komponen siklus hidrologi yang membentuk sistem Daerah Aliran Sungai (DAS).Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud dan tempatnya. Siklus hidrologi terdiri dari : 1. Siklus Pendek Siklus pendek adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
Siklus pendek menghasilkan hujan di atas permukaan air laut. |
2. Siklus Sedang
Siklus sedang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
- Penguapan air laut
- Kondensasi
- Angin menggerakkan uap air menuju daratan
- Pembentukan awan
- Turun hujan di daerah daratan
- Air hujan akan mengalir kembali ke laut melalui sungai.
3. Siklus Panjang
Siklus panjang adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
- Penguapan
- Sublimasi
- Terbentuk awan yang mengandung kristal es
- Angin menggerakan kristal es ke daratan
- Turun hujan es ( hujan salju)
- Pembentukan gletser
- Gletser yang mencair membentuk aliran sungai
- Air sungai mengalir menuju daratan.
B. ISU-ISU DALAM HIDROLOGI
Beberapa contoh isu yang tengah hangat menjadi pembicaraan ilmuan lingkungan di seluruh dunia adalah masalah global warming, efek rumah kaca, el nino dan la nina. Efek dan kecendrungan perubahan iklim dan pemanasan global terjadi karena peningkatan aktifitas manusia yang berdampak buruk terhadap lingkungan. Gelombang panas yang terjadi merubah perilaku iklim dan cuaca.
Gambut menjadi isu yang sangat penting dalam fenomena pemanasan global dewasa ini kerana lahan gambut berpotensi menghasilka emisi karbon yang sangat besar.
Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan sosial (RLPS) Kementrian Kehutanan, Indriastuti, di Medan, Jumat, mengatakan, Indonesia mempunyai lahan gambut sekitar 20 juta hektare yang tersebar di sebagian besar Pulau Sumatra, Kalimantan dan Papua.
Ia menambahkan, pengelolaan lahan gambut merupakan tantangan yang cukup besar bagi bangsa Indonesia, kerena mempunyai nilai lingkungan yang besar tetapi sekaligus juga mempunyai nilai ekonomi.
Sebaran lahan gambut, kata dia, tidak hanya berada di hutan negara tetapi juga di luar kawasan hutan negara. Pertumbuhan penduduk menuntut pula peningkatan kebutuhan akan lahan pertanian termasuk di lahan gambut.
"Sebagian besar lahan gambut saat ini masih berupa tutupan hutan dan menjadi habitat bagi berbagai spesies fauna dan tanaman langka. Lahan gambut juga menyimpan cadangan karbon dalam jumlah yang besar, baik di atas maupun di bawah permukaan tanah," kata dia.
Gambut juga mempunyai daya menahan air yang tinggi sehingga berfungsi sebagai penyangga hidrologi areal sekelilingnya. Karena itu konservasi lahan gambut akan mengganggu semua fungsi ekosistem lahan gambut tersebut.
Ia mengatakan, ekosistem lahan gambut sangat penting dalam sistem hidrologi kawasan hilir suatu Daerah Alirang Sungai (DAS) karena mampu menyerap air sampai 13 kali lipat dari bobotnya.
Kerusakan ekosistem gambut berdampak besar terhadap lingkungan setempat (in situ) maupun lingkungan sekelilingnya (ex situ). Kejadian banjir di hilir DAS merupakan salah satu dampak dari rusaknya ekosistem gambut.
"Karena kondisi inilah maka ke depan pengelolaan lahan gambut akan ditingkatkan agar tidak terjadi kerusakan lingkungan dan bencana bagi masyarakat serta berdampak pada pemanasan global," katanya.
C. NERACA AIR
Neraca air merupakan alat untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang terjadi di lapangan. Secara garis besar neraca air merupakan penjelasan tentang hubungan antara aliran ke dalam (In flow) dan aliran ke luar (out flow) di suatu daerah untuk suatu periode tertentu dari proses sirkulasi air. Neraca air juga dapat didefinisikan sebagai selisih antara jumlah air yang diterima oleh tanaman dan kehilangan air dari tanaman beserta tanah melalui proses evapotranspirasi.
Neraca Air dalam Daerah Aliran Sungai
Daerah aliran sungai (River Basin, drainage basin, watershed).Persamaan neraca air dalam daerah aliran sungai dapat disederhanakan menjadi :
P = Qo + Ea ± ΔS
Keterangan :
P= Presipitasi yang jatuh kedalam DAS
Qo= Aliran sungai yang keluar dari DAS di outletnya
Ea= Evapotranspirasi
ΔS= Perubahan timbunan air dalam DAS
0 Response to "SIKLUS HIDROLOGI, ISU-ISU DALAM HIDROLOGI dan WATER BUDGET(NERACA AIR)"
Posting Komentar