Photobucket

MESIN-MESIN PASCA PANEN



            1. REAPER
Reaper merupakan mesin pemanen untuk memotong padi sangat cepat. Prinsip kerjanya mirip dengan cara kerja orang panen menggunakan sabit.  Mesin ini sewaktu bergerak maju akan menerjang dan memotong tegakan tanaman dan menjatuhkan atau me-robohkan tanaman tersebut kearah samping mesin reaper dan ada pula yang mengikat tanaman yang terpotong menjadi seperti berbentuk sapu lidi ukuran besar. 

Pada saat ini terdapat 3 jenis tipe mesin reaper yaitu reaper 3 row, reaper 4 row dan reaper 5 row.  Bagian komponen mesin reaper adalah sebagai berikut :Kerangka utama terdiri dari pegangan kemudi yang terbuat dari pipa baja  dengan diameter ± 32 mm, dilengkapi dengan tuas kopling, tuas pengatur ke-cepatan, tuas kopling pisau pemotong yang merupakan kawat baja, unit transmisi tenaga merupakan rangkaian gigi transmisi yang terbuat dari baja keras dengan jumlah gigi dan diameter ber-macam-macam sesuai dengan tenaga dan kecepatan putar yang diinginkan, unit pisau pemotong terletak dalam rangka pisau pemotong yang terbuat dari pipa besi, besi strip, besi lembaran yang ukurannya bermacam-macam, pisau pemotong merupakan rangkaian mata pisau berbentuk segitiga yang panjangnya 120 cm, unit roda dapat diganti-ganti antara roda karet dan roda besi/keranjang, motor penggerak bensin 3 HP – 2200 RPM dan penggunaan reaper di-anjurkan pada daerah yang kekurangan tenaga kerja dan dioperasikan di lahan pertanian dengan kondisi baik ( Rahmiana A.A dkk, 2003).


Menurut Rahmiana A.A dkk, 2003 adapun cara pengoperasian mesin reaper adalah sebagai berikut:
1.      Sebelum mengoperasikan  mesin reaper, terlebih dahulu potong/panen padi dengan sabit pada ke 4 sudut petakan sawah dengan ukuran ± 2 m x 2 m sebagai tempat berputarnya mesin reaper.
2.      Sebelum mesin dihidupkan, arahkan mesin pada tanaman padi yang akan dipanen. Pemanenan dimulai dari sisi sebelah kanan petakan.
3.      Pemotongan dilakukan se-kaligus untuk 2 atau 4 baris tanaman dan akan terlempar satu tertumpuk di sebelah kanan mesin tersebut.
4.      Pemanenan dilakukan dengan cara berkeliling dan selesai di tengah petakan.

Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan dan praktis. Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat digunakan untuk mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi ditanam pada baris yang teratur, kinerja alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit. Karena cara pemakaiannya sambil berdiri, maka kelelahan kerja menjadi lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan sabit. Mata pisau dapat dipergunakan untuk memanen sekitar 0,1 ha tanpa harus diasah.
Ada juga jenis windrower yang dipasangkan di depan traktor tangan, dan dipgerakkan oleh enjin traktor tangan tersebut. Pisau pemotongnya dapat berupa tipe rotari atau gunting.

            2. COMBINE HARVESTER
a.Head-feed type combine harvester
Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya mengumpankan bagian malainya saja dari padi yang dipotong ke bagian perontok mesin. Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau tangki penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah hampir sama dengan bagian pemotong dari binder, bagian pengikatnya digantikan dengan bagain perontokan. Jerami, setelah perontokan, bisa dicacah kecil-kecil sepanjang 5 cm dan ditebar di atas lahan, atau tidak dicacah, tetapi diikat dan dilemparkan ke satu sisi, untuk kemudian dikumpulkan untuk kemudian dapat dimanfaatkan untuk hal lain.
Combine jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe kemudi. Lebar pemotongan bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Enjin yang digunakan bervarias dari 7 hingga 30 hp. Karena jauh lebih berat dari pada binder bagian penggerak majunya dibuat dalam bentuk trak karet (full track rubber belt)..
Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik. Dengan memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di bagian pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan berkisar 30 hingga 70 menit per 10 are, jika lebar pemotongan 1m.
b.Standard type combine harvester
Mesin panen padi jenis ini adalah mesin yang dikembangkan di Amerika dan Eropa, yang dipergunakan juga untuk memanen gandum. Padi yang dipotong termasuk jeraminya, semuanya dimasukkan ke bagian perontokan. Gabah hasil perontokan ditampung dalam tangki, dan jeraminya di tebarkan secara acak di atas permukaan tanah. Semua jenis combine ini dioperasikan dengan cara dikendarai (riding type).

Lebar pemotongan berkisar antara1,5 hingga 6 meter. Namun yang populer adalah 4 meter. Enjin sebagai sumber tenaga gerak adalah sekitar 25 hp per 1 meter lebar pemotongan. Bagian penggerak majunya adalah menggunakan roda, atau half-track type atau full-track type.

            3. THRESHER PADI
Kegiatan perontokan padi dilakukan setelah kegiatan panen menggunakan sabit atau alat mesin panen (reaper). Kegiatan perontokan ini dapat dilakukan secara tradisional (manual) atau menggunakan mesin perontok. Secara tradisional kegiatan perontokan akan menghasilkan susut tercecer yang relatif besar, mutu gabah yang kurang baik, dan membutuhkan tenaga yang cukup melelahkan. oleh karena itu, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, telah diciptakannya suatu mesin yang digunakan untuk merontokkan hasil panen, seperti padi,jagung dsb. Mesin perontok dirancang untuk mampu memperbesar kapasitas kerja, meningkatkan effisiensi kerja, mengurangi kehilangan hasil dan memperoleh mutu hasil gabah yang baik. Bermacam – macam jenis dan merk mesin perontok padi dapat dijumpai di indonesia, mulai dari yang mempunyai kapasitas kecil, sedang, hingga kapasitas besar.


Berbagai macam jenis mesin perontok padi (Thresher), yaitu :
1. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)
2. Power Thresher (Thesher Mekanis)
1. Pedal Thresher (Thresher Semi Mekanis)
Thresher jenis pedal ini mempunyai konstruksi sederhana, dapat dibuat sendiri oleh petani dan cukup dioperasikan oleh satu orang serta mudah dijinjing ketengah lapangan/ sawah. Pada umumnya hanya dipakai untuk merontok padi.
Dengan menggunakan pedal tresher maka didapat beberapa keuntugan, yaitu selain menunjukkan hasil lebih baik juga menunjukkan efisiensi waktu dan tenaga lebih tinggi serta kehilangan bulir yang lebih rendah.
Gambar 1 : Pedal Thresher
A.    Spesifikasi Pedal Thresher :
§  Mampu menghemat tenaga dan waktu
§   Kebutuhan operatus 1 (satu) orang
§   Mudah dioperasikan dan akan mengurangi susut tercecer
§  Kapasitas kerja : 67 kg per jam dengan kebersihan 80%

B.     Prinsip Kerja Pedal Thresher
Prinsip dasar alat perontok ini adalah merontokkan bulir dari malai atau tangkai tanaman dengan menarik-nariknya dengan menggunakan suatu silinder putar yang dilengkapi gigi-gigi. Silinder diputar dengan menggunakan rantai yang dihubungkan dengan engkol (untuk perontok manual) atau poros mesin yang berputar. Gabah yang telah dirontokkan langsung ditampung dalam karung. Kapasitas perontok manual dapat mencapai 67 kg per jam dengan kebersihan 80%, sedangkan alat perontok mesin dapat mencapai 300 kg/jam dengan tingkat kebersihan 95%.
2. Power Thresher (Thresher Mekanis)
        Mesin Power Thresher (Mesin Perontok Padi) adalah jenis mesin perontok yang telah terbukti handal dan sangat cocok dengan berbagai jenis lahan persawahan di Indonesia.

Gambar 3. Contoh ilustrasi alat perontok padi jenis power thresher
Alat dan Mesin Pertanian (mesin perontok padi) dapat memberi kontribusi yang cukup berarti dalam  rangka meningkatkan keuntungan usahatani padi sawah. Unsur-unsur yang mendukung peningkatan keuntungan adalah kecepatan proses perontokan dan pembersihan sehingga menghemat waktu. Lebih penting lagi power thresher terbukti dapat mengurangi kehilangan gabah saat perontokan dan mengurangi kerusakan (pecah) butir gabah sehingga petani memperoleh nilai tambah dalam usaha taninya.

             4. TRAKTOR TANGAN
Traktor tangan adalah traktor yang mempunyai poros roda tunggal dan dilengkapi motor penggerak satu silinder dengan daya antara 3-12 hp.
Berdasarkan besar daya motor, traktor tangan di bedakan dalam 3 kategori, yaitu:
1. Traktor tangan berukuran kecil, tenaga penggeraknya kurang dari 5 hp.
2. Traktor tangan berukuran sedang, tenaga peggeraknya antara 5-7 hp
3. Traktor tangan berukuran besar, tenaga penggeraknya 7-12 hp.
Komponen-komponen traktor tangan dapat dibagi dalam 5 bagian yaitu:
1.      Unit motor penggerak
Motor penggerak dipasang pada kerangka dengan 4 buah baut pengencang. Motor dapat digeser ke arah depan atau belakang untuk memperoleh keseimbangan traktor dan untuk menyesuaikan ukuran sabuk transmisi daya yaitu sabuk V. Untuk menghidupkan traktor bermotor diesel digunakan engkol sedangkan untuk traktor dengan bermotor besin digunakan tali starter atau recoil starter yaitu tali starter yang dapat kembali keposisi start setelah selesai digunakan.


2.      Unit kerangka dan transmisi
Kerangka berperan sebagai tempat kedudukan motor penggerak, unit transmisi dan bagian traktor lainnya. Motor penggerak dan unit transmisi ditautkan ke unit kerangka dengan beberapa buah baut pengencang.
3.      Unit roda
Traktor tangan mempunyai 3 macam roda yaitu:
a. Roda ban digunakan untuk transportasi dan untuk membajak tanah dilahan kering.
b. Roda pengatur dalam pembajakan merupakan kelengkapan dari unit bajak rotari.
c. Roda besi pada umumnya digunakan untuk bekerja dilahan sawah.
d. Roda apung digunakan untuk mengolah lahan sawah yang dalam.
4.   Unit implemen
Implemen traktor adalah unit yang dapat dilepas dan dipasang untuk pekerjaan tertentu. Unit yang umum digunakan adalah:
a. Bajak singkal traktor tangan ada dua macam, yaitu bajak singkal yang dapat membalik tanah ke satu arah saja (biasanya kearah kanan) dan bajak yang dapat bekerja dua arah (reversible plow) yaitu membalik tanah ke arah kanan atau ke arah kiri.
b. Bajak rotari lebih dikenal dengan nama rotary tiller dan ada pula yang menyebutnya bajak berpusing karena geraknya berputar pada porosnya. Arah putaran bajak pada umumnya searah dengan arah putaran roda traktor, akan tetapi ada pula yang dirancang berlawanan dengan arah putaran roda.
c. Gelebeg adalah alat pengolah tanah (sawah) dan dipasang pada penggandeng (hitch) traktor.
d. Ridger adalah alat untuk membuat guludan di lahan kering yang telah diolah.
e. Transplanter adalah alat untuk menanam bibit padi di sawah.
f. Seeder. Benih padi ditebar sepanjang alur dengan menggunakan alat yang disebut seed drill.
g. Trailer. Traktor tangan dapat digunakan untuk menarik trailer sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengangkut sarana produksi maupun hasil produksi. Kapasitas trailer sekitar 500 kg.

Adapun kegunaan alat-alat ini untuk pertanian yaitu:
1. Mempercepat waktu penanganan pra-panen.
2. Meningkatkan derajat taraf hidup petani.
3. Menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas serta kapasitas produksi pertanian.
4. Mengurangi tenaga manusia yang efisien.
5. Dapat melakukan perluasan areal pertanian.

            5. ITGM
ITGM atau Integrated Thressing Grading Machine adalah mesin pertanian yang dapat digunakan untuk merontokkan sekaligus mengupas padi menjadi beras dan memisahkan menirnya. Namun perlu diperhatikan, kadar air pada beras tidak boleh kurang dari 14 persen. Jika kurang, maka akan mengakibatkan beras menjadi patah. Alsintan ini dilengkapi dengan system control otomatis electric. Artinya semua system yang ada pada ITGM digunakan arus listrik dan arus ini saling berhubungan antara system yang satu dengan yang lainnya (seri) apabila pada salah satu system terjadi not regular contraction current, maka system ini akan terputus dengan sendirinya tanpa merusak system lainnya.

ITGM memiliki 4 bagian utama, yaitu :
1.      Thresher
2.      Huller
3.      Selector
4.      Converyor 
Read More..

SOUND LEVEL METER



                 SOUND LEVEL METER
Sound Level Meter adalah suatu alat yang digunakan untuk pengukuran suatu intensitas suara. Dalam menggunakan alat Sound Level Meter ini untuk pengukuran taraf intensitas bunyi dapat menggunakan sumber suara dari sirine secara. Membunyikan sirine ini dapat dengan cara memberikan variasi tegangan yang diberikan untuk sirine tersebut, sehingga berdengung keras atau kecilnya suara yang dihasilkan oleh sirine bergantung pada tegangan yang diberikan untuk sirine tersebut. Untuk menggunakannya, sirine diletakkan pada suatu titik, dan Sound Level Meter diletakkan pada jarak yang ditentukan yaitu sekitar 5cm (bisa kurang ataupun lebih) dari arah yang berhadapan dengan Sound Level Meter tersebut. Pada saat sirine dibunyikan, Sound Level Meter akan mencatat Intensitas bunyi dari sirine tersebut.
Sound Level Meter ini digunakan untuk mengukur tingkat suara dalam desibel (dB). Sound Level Meter memiliki sebuah panel LCD, yang merupakan perangkat yang berdiri sendiri dan digunakan untuk pembacaan pada alat ini. Pengukuran dengan menggunakan sound level meter ini biasanya digunakan dalam studi polusi suara untuk kuantifikasi kebisingan, tapi terutama untuk industri, lingkungan dan kebisingan pesawat. Namun, pembacaan yang diberikan oleh sound level meter tidak berkorelasi dengan baik untuk kenyaringan suara manusia, karena ini meter kenyaringan diperlukan.

Sound Level Meter ini terdiri atas mikropon dan sebuah sirkuit elektronik termasuk attenuator, 3 jaringan perespon frekuensi, skala indikator dan amplifier. Tiga jaringan tersebut distandarisasi sesuai standar Sound Level Meter. Tujuannya adalah untuk memberikan pendekatan yang terbaik dalam pengukuran tingkat kebisingan total. Respon manusia terhadap suara bermacam-macam sesuai dengan frekuensi dan intensitasnya. Telinga kurang sensitif terhadap frekuensi lemah maupun tinggi pada intensitas yang rendah. Pada tingkat kebisingan yang tinggi, ada perbedaan respon manusia terhadap berbagai frekuensi. Tiga pembobotan tersebut berfungsi untuk mengkompensasi perbedaan respon manusia.
Dalam melakukan pengukuran menggunakan Sound Level Meter, gelombang bunyi yang terukur bisa jadi tidak sama dengan nilai Intensitas gelombang bunyi yang sebenarnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
1.         Adanya angin yang berhembus dari berbagai arah yang menyebabkan tidak akuratnya nilai yang terukur oleh Sound Level Meter.
2.         Apabila melakukan pengukuran di tempat yang banyak tumbuhan, suara yang dikeluarkan sirine terserap oleh tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitarnya. Sehingga pengukuran tidak maksimal.
3.         Adanya pengaruh kecepatan angin, yang menyebabkan nilai Intensitas gelombang bunyi yang terukur lebih kecil dari hasil yang sebenarnya.
Karena hal-hal yang berpengaruh pada penjalaran gelombang bunyi yaitu kecepatan angin dan benda-benda di sekitar sirine yang dapat menyerap gelombang bunyi.
Read More..

TACHOMETER



TACHOMETER

Tachometer adalah sebuah instrumen atau alat yang mampu untuk mengukur kecepatan putaran dari poros engkol atau piringan, seperti yang terdapat pada sebuah motor atau mesin lainnya. Alat ini biasanya menampilkan revolutions per minute (RPM) pada sebuah pengukur skala analog, namun  yang versi tampilan digital juga sudah semakin populer.


Tachometer yang terdapat pada mobil, pesawat terbang dan kendaraan-kendaraan lainnya biasanya menunjukan tingkat rotasi/perputaran pada poros engkol mesin, dan secara tipikal sudah menandakan indikasi jangkauan keselamatan dari perputaran mesin. Hal ini mampu menolong pengemudi dalam menyeleksi akselerasi yang pas dan pengaturan rotasi mesin untuk segala macam kondisi pengendaraan.


Tachometers dikendalikan oleh putaran kabel dari sebuah unit pengendali yang dimasukkan kedalam mesin (biasanya pada poros engkol) juga ada-biasanya pada sistem mesin diesel sederhana yang menggunakan basis sistem elektris ataupun tanpa sistem elektrik. Pada sistem manajemen mesin yang umumnya terdapat pada kendaraan-kendaraan moderen, sinyal untuk tachometer biasanya dihasilkan dari sebuah mesin ECU yang menghantarkan informasi baik dari sensor kecepatan putaran yang terdapat pada  poros engkol.
Read More..

POLIMER PLASTIK



Makalah mata kuliah pengetahuan bahan

                                                                       
                                                           

POLIMER PLASTIK


Oleh :
SHAFWANDI
NIM : 0805106010050




                                 

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2010



I.                   PENDAHULUAN
Polimer adalah molekul raksasa atau makromolekul. Polimer alamiah mencakup protein (seperti sutera serat otot dan enzime), polisakarida (pati dan selulosa), karet dan asam nukleat. Polimer buatan manusia hampir sama aneka ragamnya dengan polimer alam. Kita mengenakan baju poliester, duduk di atas kursi vinil dan menulis di atas daun formica. Permadani mungkin terbuat dari polester, poliakrilat atau polipropilena. Penerjun menggunakan payung nilon. Dinding dicat dengan cat lateks dan lantai kayu dilindungi dengan lembar poliuretau. Mobil mungkin memakai ban karet buatan dan interior vinil. Piring-piring dari melamin. Produk-produk polimer sehari-hari mencakup kantong plastik pembungkus makanan, lapisan teflon pada penggoreng, sikat rambut, sikat gigi, perekat epoksi, penyekat listrik, wadah plastik, katup jantung, jendela pesawat terbang dan seterusnya. Teknologi makromolekul telah menjadi raksasa dalam industri dunia.
Suatu polimer (Yunani: "banyak bagian") terbuat dari ribuan satuan berulang dari bagian kecil yang disebut monomer (Yunani : "satu bagian"). Dalam suatu reaksi polimerisasi produk pertama ialah dimer ("dua bagian"), kemudian trimer, tetramer dan akhirnya setelah sederetan tahap reaksi menjadi polimer.
Pada makalah ini saya akan menjabarkan tentang polimer plastik.

II.                PLASTIK
A.   Sejarah
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai 80kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2kg/orang/tahun.
Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapt dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan varias yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras, "reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir diseluruh bidang industri. Pellet atau bijih plastik yang siap diproses lebih lanjut (injection molding, ekstrusi, dll).
Plastik dapat juga menuju ke setiap barang yang memiliki karakter yang deformasi atau gagal karena shear stress- lihat keplastikan (fisika) dan ductile. Plastik dapat dikategorisasikan dengan banyak cara tapi paling umum dengan melihat tulang-belakang polimernya (vinyl{chloride}, polyethylene, acrylic, silicone, urethane, dll.). klasifikasi lainnya juga umum.
Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau "monomer". Plastik yang umum terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau belerang di tulang belakang. (beberapa minat komersial juga berdasar silikon). Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler berlainan "bergantung" dari tulang-belakang (biasanya "digantung" sebagai bagian dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai polimer).
Pengesetan ini oleh grup "pendant" telah membuat plastik menjadi bagian tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti daripolimertersebut.Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti: permen karet, "shellac") sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia (seperti: karet alami, "nitrocellulose") dan akhirnya ke molekul buatan-manusia (seperti: epoxy, polyvinylchloride,polyethylene).

Tabel 1. Beberapa polimer sintetik
Nama Polimer
Monomer
Kegunaan



Elastomer
neopren (polikloropren)
CH2=CH-CC1=CH2
Pembungkus (insulator) kawat dan kabel industri kaos kaki, ikat pinggang



Karet silikon
(CH3)2Si=O
Gasket, insulasi listrik membran bedah, gawai medis untuk digunakan dalam tubuh



Serat nilon 66
HOOC-(CH2)4-CO-NH-(CH2)6-NH2
Kaos kaki, tali, parasut benang ban, tali pnacing, pembuluh darah buatan



Akrilian, Orlon
CH2=CH2(CN)
tekstil, karpet, tirai kain pembalut, insulasi listrik.



Plastik (polietena)
CH2=CH2
tas, botol, pipa, pembungkus film, pelapis kertas.



Polipropelena
CH2=CH(CH3)
alat laboratorium dan rumah tangga tempat penyisnpanan baterai, rumput buatan, mainan.
PVC, (poliviniklorida)
CH2=CHC1
botol, piringan hitam, ubin lantai, pembungkus makanan, pipa, pipa penyiram, saluran untuk kolam dan waduk.
Teflon (politetrafluoroetena)
CF2= CF2
bantalan, insulasi, gasket, permukaan yang tidak melekat, (oven, penggorengan), plastik industri tahan panas

B.   Jenis Plastik
Plastik dapat digolongkan berdasarkan:
1.       Sifat fisikanya
·         Termoplastik. Merupakan jenis plastik yang bisa didaur-ulang/dicetak lagi dengan proses pemanasan ulang. Contoh: polietilen (PE), polistiren (PS), ABS, polikarbonat (PC)
·         Termoset. Merupakan jenis plastik yang tidak bisa didaur-ulang/dicetak lagi. Pemanasan ulang akan menyebabkan kerusakan molekul-molekulnya. Contoh: resin epoksi, bakelit, resin melamin, urea-formaldehida

2.        Kinerja dan penggunaanya
·         Plastik komoditas
+ sifat mekanik tidak terlalu bagus
+ tidak tahan panas
+ Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN
+ Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman
·         Plastik teknik
+ Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C
+ Sifat mekanik bagus
+ Contohnya: PA, POM, PC, PBT
+ Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik
·          Plastik teknik khusus
+ Temperatur operasi di atas 150 °C
+ Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)
+ Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR
+ Aplikasi: komponen pesawat
3.       Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
·         1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
·         5 ~ 11 Cair (bensin)
·         9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
·         16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
·         25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
·         1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

4.        Berdasarkan sumbernya
·         Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
·         Polimer sintetis:
+ Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren
+ Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
+ Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya).

C.   Proses manufaktur plastik

·         Injection molding
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas diinjeksikan ke dalam cetakan.
·          Ekstrusi
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinyu ditekan melalui sebuah orifice sehingga menghasilkan penampang yang kontinyu.
·          Thermoforming
Lembaran plastik yang dipanaskan ditekan ke dalam suatu cetakan.
·         Blow molding
Bijih plastik (pellet) yang dilelehkan oleh sekrup di dalam tabung yang berpemanas secara kontinyu diekstrusi membentuk pipa (parison) kemudian ditiup di dalam cetakan.
Read More..

Test Footer 2

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Video Category